Pada materi sebelumnya,
kita sudah mempelajari rerangka konseptual. Lalu apa hubungannya rerangka
konseptual dengan konsep dasar? Konsep dasar sendiri bersifat asumsi yang
validitasnya tidak selalu bisa diuji tapi bermanfaat untuk landasan
pengembangan rerangka konseptual. Konsep
dasar itu beda wilayah beda konseptualisasinya, atau konsep dasar itu merupakan
karakteristik yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Nah
karna itu konsep dasar dalam akuntansi itu ada banyak sumbernya.
Didalam buku suwardjono
sendiri dijelaskan tentang beberapa konsep dasar dalam akuntansi dari berbagai
sumber, yaitu: IAI menyatakan basic akrual dan usaha berlanjut sebagai dua
konsep dasar yang ada dalam rerangka konseptual IASC. Sedangkan Paul Grady berpendapat
bahwa konsep dasar adalah konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan
keterandalan informasi keuangan atau sebagai batas yang melekat pada statemen
keuangan. Mr Paul membagi konsep tersebut menjadi sepuluh konsep. Accounting
Principles Board (APB) menyebut konsep dasar itu sebagai ciri-ciri dasar dan
memuatnya dalam APB statemen. APB sendiri mengidentifikasikan tiga belas konsep
dasar yang merupakan karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi.
Berikut adalah konsep
dasar yang diarahkan untuk menuntukan pengertian, validitas, dan hal-hal peting
lain yang bersangkutan dengan konsep dasar dalam akuntansi. Kesatuan Usaha,
dalam konsep ini perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan atau badan usaha
yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah
dari pemilik atau para investor dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut
menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Ekuitas, pendapatan,
serta biaya merupakan elemen pentingnya. Batas Kesatuan, kesatuan ekonomik
merupakan batas kesatuan usaha dari segi akuntansi. Dimana akuntansi
memperlakukan badan usaha sebagai suatu kesatuan ekonomik daripada kesatuan
yuridis atau hukum. Persamaan Akuntansi, sistem akuntansi harus di organisasi
atas dasar persamaan akuntansi. Ini dilakukan agar penyusunan statemen keuangan
dapat dilakukan dengan cepat. Hubungan fungsional antar buku besar dapat
dinyatakan sebagai berikut: Aktiva= Kewajiban+Ekuitas+Pendapatan-Biaya.
Kontinuitas usaha, konsep
ini menjadi pertimbangan pada saat akuntansi menghadapi pilihan dalam proses
perekayasaan akan ketidakpastian kelangsungan hidup perusahaan. Konsep ini
berimplikasi dengan makna laporan periodik. laporan periodik, untuk mengetahui
kemajuan dan perkembangan dalam perusahaan yang dijalankan, perusahaan haruslah
membuat laporan mengenai perusahaan tersebut secara periodik. Nah, laporan periodik
ini berfungsi untuk menentukan keputusan perusahaan lebih lanjut. Informasi keuangan
dapat diandalkan dan tidak menyesatkan apabila informasi tersebut didukung bukti
yang objektif dan terverifikasi validitasnya. Konservatisma, merupakan konsep
dasar yang jadi landasan penentuan sikap dalam menghadapi ketidakpastian untuk
mengambil tindakan atas ketidakpastian tersebut.
Pengendalian internal
yang baik adalah syarat tercapainya keterandalan data akuntansi. Keterverifikasian
dan keobjektifan bukti itu tinggi apabila pengendalian internalnya itu memadai.
Struktur pengendalian internal menjadi sasaran bagi auditor untuk dievaluasi
untuk menentukan luasnya pengumpulan bukti. Konsep dasar berfungsi sebagai
landasan penalaran dalam tingkat perekayasaan. Selain itu konsep dasar juga
bermanfaat untuk menentukan konsep, metode, prinsip, atau teknik yang akan
dijadikan standar bagi penyusun standar.
Semoga bermanfaat.. :)
Sumber:
Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
No comments:
Post a Comment