Saturday, April 8, 2017

Bab 5. Konsep Dasar



Pada materi sebelumnya, kita sudah mempelajari rerangka konseptual. Lalu apa hubungannya rerangka konseptual dengan konsep dasar? Konsep dasar sendiri bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu bisa diuji tapi bermanfaat untuk landasan pengembangan rerangka konseptual.  Konsep dasar itu beda wilayah beda konseptualisasinya, atau konsep dasar itu merupakan karakteristik yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Nah karna itu konsep dasar dalam akuntansi itu ada banyak sumbernya.
Didalam buku suwardjono sendiri dijelaskan tentang beberapa konsep dasar dalam akuntansi dari berbagai sumber, yaitu: IAI menyatakan basic akrual dan usaha berlanjut sebagai dua konsep dasar yang ada dalam rerangka konseptual IASC. Sedangkan Paul Grady berpendapat bahwa konsep dasar adalah konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi keuangan atau sebagai batas yang melekat pada statemen keuangan. Mr Paul membagi konsep tersebut menjadi sepuluh konsep. Accounting Principles Board (APB) menyebut konsep dasar itu sebagai ciri-ciri dasar dan memuatnya dalam APB statemen. APB sendiri mengidentifikasikan tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi. 
Berikut adalah konsep dasar yang diarahkan untuk menuntukan pengertian, validitas, dan hal-hal peting lain yang bersangkutan dengan konsep dasar dalam akuntansi. Kesatuan Usaha, dalam konsep ini perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan atau badan usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau para investor dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Ekuitas, pendapatan, serta biaya merupakan elemen pentingnya. Batas Kesatuan, kesatuan ekonomik merupakan batas kesatuan usaha dari segi akuntansi. Dimana akuntansi memperlakukan badan usaha sebagai suatu kesatuan ekonomik daripada kesatuan yuridis atau hukum. Persamaan Akuntansi, sistem akuntansi harus di organisasi atas dasar persamaan akuntansi. Ini dilakukan agar penyusunan statemen keuangan dapat dilakukan dengan cepat. Hubungan fungsional antar buku besar dapat dinyatakan sebagai berikut: Aktiva= Kewajiban+Ekuitas+Pendapatan-Biaya.
Kontinuitas usaha, konsep ini menjadi pertimbangan pada saat akuntansi menghadapi pilihan dalam proses perekayasaan akan ketidakpastian kelangsungan hidup perusahaan. Konsep ini berimplikasi dengan makna laporan periodik. laporan periodik, untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan dalam perusahaan yang dijalankan, perusahaan haruslah membuat laporan mengenai perusahaan tersebut secara periodik. Nah, laporan periodik ini berfungsi untuk menentukan keputusan perusahaan lebih lanjut. Informasi keuangan dapat diandalkan dan tidak menyesatkan apabila informasi tersebut didukung bukti yang objektif dan terverifikasi validitasnya. Konservatisma, merupakan konsep dasar yang jadi landasan penentuan sikap dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil tindakan atas ketidakpastian tersebut.
Pengendalian internal yang baik adalah syarat tercapainya keterandalan data akuntansi. Keterverifikasian dan keobjektifan bukti itu tinggi apabila pengendalian internalnya itu memadai. Struktur pengendalian internal menjadi sasaran bagi auditor untuk dievaluasi untuk menentukan luasnya pengumpulan bukti. Konsep dasar berfungsi sebagai landasan penalaran dalam tingkat perekayasaan. Selain itu konsep dasar juga bermanfaat untuk menentukan konsep, metode, prinsip, atau teknik yang akan dijadikan standar bagi penyusun standar.
Semoga bermanfaat.. :)

Sumber:   Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

No comments:

Post a Comment