Telah
dijelaskan pada materi sebelumnya, bahwa rerangka konseptual merupakan hasil
dari proses perekayasaan yang dituangkan dalam bentuk dokumen resmi. Rerangka
konseptual versi FASB merupakan suatu model hasil perekayasaan yang dapat
dijadikan acuan penalaran untuk pengembangan rerangka acuan baru untuk konteks
lingkungan yang berbeda. Rerangka konseptual ini mencakup komponen utama yang
berkaitan secara logis dan koheren, serta memberikan gambaran tentang
tahapan-tahapan dalam proses perekayasaan pelaporan keuangan. Komponen utama
tersebut adalah tujuan pelaporan keuangan, karakteristik kualitatif informasi,
elemen statemen keuangan, serta pengukuran dan pengakuan.
Tujuan
merupakan salah satu komponen utama dalam rerangka konseptual. Rerangka konseptual FASB
secara implisit disusun untuk mencapai tujuan ekonomik Negara. Untuk organisasi
bisnis, keputusan informasi dan kredit adalah keputusan yang ingin dilayani
oleh penyedia informasi melalui pelaporan keuangan. Untuk organisasi nonbisnis,
tujuan dari pelaporan ialah untuk melayani berbagai keputusan rasional tentang
alokasi dana ke organisasi nonbisnis.Karakteristik kualitatif informasi,
merupakan kualitas informasi yang harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Nah,
kriteria yang menentukan apakah kualitas informasi sudah terpenuhi atau belum
itu ada: keterpahamian, kerelevanan, nilai prediktif, nilai balikan, ketepat
waktuan, keterandalan, ketepatan penyimbolan, keterbandingan, dan materialitas.
Dari
tujuan pelaporan dan kualitas informasi, harus ada penyimbolan atas suatu
fenomena atau realitas, secara tepat melalui statemen keuangan. Seperti yang
sudah dibahas di materi-materi sebelumnya, bahwa statemen keuangan adalah
bagaimana suatu kegiatan fisis perusahaan yang kompleks itu disimbolkan dalam
bentuk statemen keuangan, sehingga pihak yang dituju itu dapat membayangkan
operasi perusahaan dari segi keuangan tanpa harus menyaksikan secara fisis
operasi perusahaan tersebut. Dijelaskan dalam SFAC terdapat 10 elemen laporan
keuangan, yaitu: asset, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi
ke pemilik, laba komprehensif, pendapatan, biaya, untung, rugi, dan aliran kas
dari kegiatan operasi.
Setelah
mendapatkan elemen-elemen statemen keuangan, kemudian perlu dilakukan
pengukuran agar memuat informasi semantik yaitu elemen, ukuran, dan hubungan.
Nah, pengukuran sendiri diartikan sebagai penentuan tentang bagaimana suatu
objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam transaksi dicatat dalam system
akuntansi. Setelah elemen diukur, kemudian ditentukan apakah penyajian elemen
tersebut melalui statemen keuangan atau melalui media pelaporan lainnya. Maka
dari itu, munculah kriteria pengakuan utama (fundamental) yang
diidentifikasikan dalam SFAC no.5 yaitu: definisi, keterukuran, keberpautan,
dan keterandalan.
Rerangka
konseptual FASB memiliki beberapa manfaat. Pertama, rerangka konseptual FASB
bagi profesi, yaitu menjadi salah satu model yang tersedia untuk diacu,
diadopsi, dimodifikasi untuk pengembangan rerangka konseptual di suatu
lingkungan baru. Kedua, bagi pendidikan dan pengajaran akuntansi rerangka
konseptual FASB bermanfaat untuk memahami akuntansi sebagai suatu teknologi
yang pemanfaatannya memerlukan proses perekayasaan.
Semoga bermanfaat.. :)
Sumber: Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Semoga bermanfaat.. :)
Sumber: Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
No comments:
Post a Comment